
MADRASAH AJARKAN TATA CARA IBADAH SHOLAT MELALUI
MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL
Oleh : DEWI NOVITA
Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal ataupun non formal, sekolah adalah tempat seseorang menimba ilmu secara formal. Selain sekolah ada juga yang namanya madrasah. Madrasah adalah salah satu pendidikan formal yang ada pada kementerian agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan ciri khas agama islam (PMA RI no 58 tahun 2017). Kurikulum yang digunakan di madrasah adalah kurikulum yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia yaitu kurikulum merdeka. Didalam kurikulum merdeka saat ini terdapat salah satu mata pelajaran yang bisa diisi dengan kegiatan keagamaan atau kegiatan kekhasan daerah yang dinamakan mata pelajaran muatan lokal.
Muatan lokal yang biasa disingkat dengan mulok merupakan mata pelajaran yang berisi bahan kajian tentang materi dan proses pembelajaran mengenai keunikan ataupun potensi lokal. Muatan lokal adalah kegiatan kurikuler yang memiliki tujuan untuk mengembangakan kompetensi peserta didik yang sesuai dengan ciri khas atau potensi daerah. Madrasah adalah pendidikan formal dengan ciri khas agama islam, maka madrasah kami mengisi muatan lokal dengan kegiatan keagamaan, salah satunya tentang ibadah yang dilakukan setiap hari yaitu sholat. Berdasarkan Permendikbud nomor 79 tahun 2014, muatan lokal ialah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan juga proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal, hal ini bermaksud supaya peserta didik terbentuk pemahamannya terhadap keunggulan dan kearifan di tempat tinggalnya.
Diantara tujuan diajarkannya muatan lokal bidang keagamaan adalah untuk mengembangkan keterampilan fungsional yang berguna bagi kehidupan sehari-hari dan juga memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap hidup kepada peserta didik. Muatan lokal dikembangkan di madrasah dengan prinsip kesesuaian dengan kebutuhan peserta didik, fleksibilitas jenis, bentuk dan pengaturan waktu penyelenggaraan serta prinsip kebermanfaatan dalam menghadapi tantangan global.
Madrasah kami yaitu MTs negeri 2 Musi Banyuasin mengisi muatan lokal dengan kegiatan keagamaan karena ciri khas madrasah adalah agama islam. Berbagai macam kegiatan keagamaan yang dilaksanakan pada mata pelajaran muatan lokal, diantaranya ibadah sehari-hari yaitu tata cara sholat dan belajar mengaji dengan bacaan yang benar. Dalam agama islam sholat merupakan tiang agama, ibarat rumah tanpa tiang akan runtuh. Maka madrasah kami mengisi muatan lokal dengan praktek sholat. Mulai dari bacaan sholat yang diawali dengan niat sampai dengan bacaan salam selain itu diisi juga dengan membaca al qur’an. Tak hanya mengajarkan bagaimana bacaan dan gerakan sholat yang benar, juga diajarkan tata cara bersuci yaitu wudhu’ dan juga mandi junub.
Madrasah kami memilih praktek ibadah karena ibadah sholat adalah ibadah yang dilaksanakan setiap hari dan dalam sehari sholat fardhu sebanyak 5 kali dengan jumlah rakaat 17 rakaat dalam sehari. Untuk mengerjakan sholat, umat muslim diwajibkan untuk suci dari hadas besar dan hadas kecil, wudhu’ adalah salah satu cara bersuci umat islam sebelum melaksanakan sholat. Harapan kami pihak madrasah khususnya guru yang mengajar muatan lokal dapat melahirkan generasi akhir zaman yang taat perintah pada yang maha kuasa dengan tidak meninggalkan sholat dan dapat melaksanakan sholat dengan baik dan benar termasuk bacaan sholatnya serta menjadi penerus umat yang berakhlak mulia.
Semoga madrasah-madrasah bisa menjadi tempat berproses dalam menjalankan perintahNya dengan memberikan pendidikan baik dalam mata pelajaran maupun diluar mata pelajaran, karena sejatinya tugas seorang guru bukan hanya mengajar tetapi mengajar dan mendidik.