Karya Rivalisa Widalestari (MTs N 2 Musi Banyuasin)
Negara Indonesia adalah negara yang sangat bhineka dimana negara kita terdiri dari berbagai suku, budaya beserta keindahan alamnya. Namun, pernahkah kita terpikir bagaimana kebhinekaan tersebut dapat bersatu padu menjadi harmoni yang indah? Bukankah negara kita terkenal dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda namun tetap satu. Ternyata kunci dari persatuan tersebut adalah komunikasi dari hati ke hati antar warga negara. Untuk itu diperlukan alat untuk menyambung interaksi antar individu bahkan antar suku di Negara Indonesia tercinta. Alat yang sangat ampuh itu disebut dengan bahasa Indonesia yang telah menyatukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan budaya.
Masyarakat Indonesia pada umumnya adalah masyarakat yang bilingualisme. Mereka biasanya menguasai bahasa daerah sebagai bahasa ibu dan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Dengan demikian, situasi kebahasaan di Indonesia sangat kompleks karena bahasa Indonesia dan bahasa daerah digunakan oleh kebanyakan masyarakat. Tepatnya, Indonesia memiliki 719 bahasa, termasuk satu bahasa resmi, bahasa Indonesia, dan 718 bahasa daerah. Beberapa bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Melayu, bahasa Bugis, bahasa Aceh, bahasa Bali, bahasa Madura, bahasa Minangkabau, dan bahasa Betawi. Selain bahasa-bahasa tersebut, ada banyak bahasa daerah lainnya di Indonesia, seperti bahasa Sentani, bahasa Awban, bahasa Korowai, bahasa Tokuni, bahasa Biak, bahasa Sumbawa, bahasa Makassar, bahasa Muna, bahasa Serui, bahasa Kuri. Jumlah bahasa daerah di Indonesia terus bertambah karena masih dilakukan penelitian tentang bahasa yang ada di tiap daerah.
Ditegah masyarakat yang multikultural tersebut berkembanglah bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Bahasa Indonesia berkembang dari bahasa Melayu, yang sebelumnya digunakan sebagai Lingua Franca di wilayah Nusantara. Lingua Franca yang berasal dari bahasa Latin artinya adalah bahasa penghubung antara komunitas yang berbeda bahasa di wilayah geografis yang cukup luas. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional dan mengalami perkembangan pesat, baik dalam kosakata maupun tata bahasa
Penggunaan bahasa Indonesia sangat penting karena apabila melihat latar belakang bangsa Indonesia yang multikultural maka bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa
pemersatu. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda yaitu pengakuan bahasa Indonesia sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tanah air dan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia juga sebagai satu-satunya bahsa resmi secara nasional di Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36. Bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa pemersatu dalam Sumpah Pemuda karena memiliki beberapa alasan strategis dan historis yang relevan bagi perjuangan kemerdekaan dan persatuan bangsa. Dengan mencantumkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda, para pemuda berkomitmen membangun identitas nasional yang melampaui perbedaan suku dan wilayah. Keputusan tersebut terbukti berhasil, karena setelah Indonesia merdeka, bahasa Indonesia berperan penting dalam menyatukan lebih dari 270 juta penduduk dengan latar belakang yang beragam.
Bayangkan bila masyarakat Indonesia yang berbeda suku berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sukunya masing-masing, pastilah akan terjadi kesulitan dalam memahami maksud perkataan antar warga negara. Bahasa Indonesia dapat mempermudah komunikasi dengan berbagai masyarakat yang berbeda suku dan adat istiadat. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi yang memungkinkan interaksi, pemahaman, dan koordinasi antara individu, kelompok, dan lembaga sosial. Bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana dalam kegiatan manusia, seperti bidang kebudayaan, ilmu, dan teknologi. Namun, dalam masyarakat yang majemuk, sering terjadi istilah baru dalam komunikasi. Hal ini dapat terjadi di lingkungan nonformal maupun formal, seperti di instansi pemerintah. Untuk berkomunikasi antar budaya yang efektif, kita dapat menghormati anggota budaya lain sebagai sebagaimana apa adanya berdasarkan kebiasaan masing-masing.
Penggunaan bahasa Indonesia di sekolah memberikan sejumlah keuntungan, terutama dalam konteks pendidikan dan pembangunan nasional. Beberapa keuntungan utama yaitu memperkuat persatuan dan kesatuan, memudahkan akses pendidikan, pengembangan literasi nasional, mengurangi kesenjangan regional, mendorong perkembangan bahasa dan ilmu pengetahuan, membentuk identitas nasional serta memfasilitasi mobilitas sosial dan ekonomi. Secara keseluruhan, bahasa Indonesia tidak hanya mempermudah proses belajar mengajar, tetapi juga berperan penting dalam membangun masyarakat yang inklusif, cerdas, dan bersatu.
Saat ini era globalisasi telah menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia. Era globalisasi adalah zaman dimana perubahan global memengaruhi seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dampak era globalisasi ternyata sangat besar terhadap semua bidang kehidupan,
termasuk bahasa. Perubahan dalam penggunaan bahasa dipicu oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih. Teknologi yang semakin maju pada era globalisasi dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Mengapa kemajuan teknologi bisa memicu perubahan dalam bahasa? Salah satunya karena teknologi yang canggih memudahkan masuknya bahasa asing dan menyebabkan bahasa asing tersebar di Indonesia. Saat ini penguasaan bahasa asing menjadi kunci utama dalam bersaing di era globalisasi. Namun, hal ini dapat berdampak pada eksistensi bahasa Indonesia. Sebagai bagian dari budaya, bahasa juga rentan terhadap pengaruh globalisasi, terutama dengan semakin mudahnya pembelajaran dan penggunaan bahasa. Dalam era globalisasi ini, perilaku berbahasa masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh kondisi global. Bahasa Indonesia dalam era globalisasi memiliki dampaknya sendiri, seperti mempercepat kemajuan negara dengan memudahkan Indonesia menjalin kerja sama dengan negara lain.
Di satu sisi, era globalisasi yang membawa kita ke era serba digital memberikan peluang bagi bahasa Indonesia untuk berkembang dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan zaman. Bahasa ini mampu menyerap istilah-istilah baru dari berbagai bidang teknologi dan budaya global. Di sisi lain, ada tantangan besar dalam menjaga kemurnian dan kekayaan bahasa Indonesia agar tidak tergerus oleh pengaruh bahasa asing dan teknologi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengembangkan dan menjaga bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa dalam menghadapi dinamika era digital.
Salah satu tantangan utama bahasa Indonesia di era globalisasi adalah masalah keaslian dan kualitas bahasa Indonesia yang seringkali terabaikan. Banyak orang yang menggunakan bahasa Indonesia yang kurang benar dan memperkenalkan istilah-istilah baru yang belum ada dalam kamus resmi bahasa Indonesia. Hal ini bisa membawa dampak buruk terhadap kemampuan masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia secara benar dan baku. Di sisi lain, era digital juga telah memberikan dampak positif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Sekarang sudah tersedia kamus berbasis digital, dengan begitu kita tidak perlu membawa buku kamus yang berat karena kamus berbasis digital ini sudah bisa diakses dimana saja dan kapan saja dan juga sudah tersedia di gawai maupun laptop. Dengan adanya perubahan ini, penting bagi kita untuk menjaga penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di era globalisasi melalui pendidikan di sekolah, kesadaran akan pentingnya menggunakan bahasa yang tepat dan benar, serta program-program yang mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan meningkatkan literasi digital.
Sebagai siswa kita juga dituntut untuk dapat menguasai bahasa asing agar tidak kalah bersaing di era globalisasi. Sebenarnya hal ini bukanlah hal yang buruk, namun masuknya budaya dan bahasa asing tidak boleh menggantikan kedudukan utama bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Karena semangat yang tertanam dalam bahasa Indonesia telah disepakati bersama dalam sumpah pemuda yang sudah seharusnya menjadi acuan bagi siswa di seluruh bagian Indonesia.
Berikut ini adalah langkah yang dapat dilakukan agar munguatkan pilar persatuan bangsa di era globalisasi dalam harmoni bahasa Indonesia:
· Mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi apapun
Untuk mempertahankan keaslian bahasa Indonesia maka dalam setiap lapisan kehidupan penggunaan bahasa Indonesia harus selalu diutamakan. Sebagai siswa kami mengajukan saran agar pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah disampaikan dengan cara yang menarik dan mengajak generasi muda untuk mencintai budayanya. Penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan benar dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam komunikasi tatap muka dan digital mendorong kita agar menggunakan bahasa Indonesia dengan sepenuh hati. Hal ini mendorong penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui media sosial dan aplikasi yang sering digunakan oleh banyak generasi muda dan masyarakat umum.
· Tidak bersikap anti terhadap bahasa asing namun tetap mencintai bahasa Indonesia
Pada hakikatnya, tidak ada salahnya menguasai bahasa asing maupun menggunakannya di kehidupan sehari-hari. Justru malah bagus ketika kita dapat menguasai bahasa asing, hal ini menunjukan bahwa anak Indonesia pun bisa bersaing dengan bangsa lain melalui bahasa. Namun disisi lain kita harus tahu kapan menggunakannya. Dan jangan lupa untuk tetap selalu mencintai budaya dan bahasa milik kita sendiri dibanding budaya luar negeri.
· Meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai sektor, seperti media, dan teknologi
Untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia pemerintah, sekolah, dan lembaga pendidikan dapat memperkuat program-program yang mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan meningkatkan literasi digital. Kita bersama-sama menguatkan bahasa Indonesia untuk diajarkan secara efektif di semua tingkatan pendidikan, kami sebagai
siswa akan sangat berbahagia apabila penggunaan bahasa Indonesia dimeriahkan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan juga program literasi.
· Memunculkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa
Generasi muda harus memiliki rasa bangga terhadap bahasa Indonesia yang berbanding lurus dengan penampilan bahasa Indonesia di panggung dunia. Pesona bahasa Indonesia tidak hanya menjadi bahasa negara dan identitas bangsa Indonesia, tetapi makin mendunia. Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa resmi ke-10 mendampingi bahasa asing lainnya pada Sidang Umum United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 20 November 2023. Potensi dan kemampuan bahasa Indonesia sebagai bahasa perantara yang menjembatani komunikasi antar suku di Indonesia juga diperhitungkan. Ini juga merupakan pengakuan akan kontribusi Indonesia dalam keberagaman budaya dan kekayaan lingustik dunia, mengingat salah satu sumber bahasa Indonesia adalah bahasa-bahasa daerah.
· Menanamkan sifat disiplin pada penggunaan Bahasa Indonesia
Dalam penggunaan Bahasa Indonesia diperlukan adanya kedisiplinan seperti mematuhi kaidah dan aturan bahasa Indonesia yang baik. Dengan adanya disiplin penggunaan bahasa Indonesia juga dapat membantu Indonesia untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional dan bahasa pemersatu, serta mempertahankan pengaruh unsur asing yang dapat mempengaruhi bahasa nasional.
Jadi dari pembahasan diatas ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai pelajar untuk menjaga penggunaan Bahasa Indonesia di era globalisasi antara lain mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi apapun, kemudian kita tidak boleh bersikap anti terhadap bahasa asing namun tetap mencintai bahasa Indonesia. Selain itu, kita juga harus meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai sektor, seperti media juga teknologi dan hal yang tak kalah penting untuk memunculkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa dan menanamkan sifat disiplin pada berbahasa Indonesia. Hal tersebut diharapkan dapat menguatkan harmoni bahasa Indonesia agar menjadi pilar persatuan bangsa di era globalisasi. Tanpa bahasa Indonesia hati kita tidak akan terhubung, kami harap harmoni bahasa Indonesia dapat terus terjaga sebagai pilar persatuan bangsa. Kami cinta berbahasa Indonesia.