Lumpatan, (Kemenag Sumsel) —-
MTsN 2 Musi Banyuasin menanam pohon, penguatan ekoteologi dilingkungan madrasah, Ekoteologi memandang alam sebagai ciptaan Tuhan yang sakral, bukan sekadar sumber daya untuk dieksploitasi, sehingga aksi nyata menjaga lingkungan menjadi manifestasi keimanan. Ekoteologi kementerian agama yang mengintegrasikan ajaran agama dengan kepedulian lingkungan, dengan pandangan bahwa menjaga alam adalahg bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral. Program ini bertujuan untukn menumbuhkan kesadaran ekologis dan spritual, serta mewujudkan tindakan nyata dalam melestarikan lingkungan.
MTsN 2 Musi Banyuasin menanam tanaman pohon, bunga, dan sayuran di lingkungan madarsah. MTsN 2 Musi Banyuasin juga memiliki Green House tempat tanam menanam, Green House adalah Bangunan ini melindungi tanaman dari cuaca ekstrem seperti angin dan hujan, serta memungkinkan pengendalian suhu dan kelembapan untuk memaksimalkan pertumbuhan, memungkinkan budidaya sepanjang tahun, dan mengurangi serangan hama.
Sehubungan dengan Program Kementerian Agama (Kemenag) Berdampak yang dikenal dengan Asta Protas, salah satunya penguatan ekoteologi ini, maka kami segenap warga madrasah mewujudkan dari program Kementerian Agama tersebut. Penguatan ekoteologi mengambil peran aktif dalam pelestarian lingkungan melalui program satu juta pohon dan penggalangan wakaf pohon.
Kepala Madrasah ibu Dewi Novita, S.Pd, M.Pd ikut antusias mengintruksikan kepada dewan guru dan staf untuk melaksanakan program Kementerian Agama (Kemenag) Berdampak tersebut, kepala madarsah menyambut baik yang merupakan bagian dari delapan program prioritas Kemenag. Ekoteologi, atau teologi lingkungan, dipandang sebagai cara untuk mengintegrasikan nilai-nilai pelestarian alam dengan ajaran agama Islam, sehingga menciptakan generasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan “ujarnya. (Ks)
