By : Dra. Evi Usmaita (Guru IPS)
Dunia pendidikan masa kini mengalami berbagai cobaan dan tantangan dalam menghadapi permasalahan siswa yang semakin kompleks. Permasalahan yang terjadi dalam ranah pendidikan dewasa ini bukan hanya mencakup ranah kognitif namun juga menyentuh ranah afektif. Betapa banyak kita saksikan kasus degradasi moral dan etika siswa kepada gurunya. Begitu juga kasus perundungan antar teman yang dapat berujung fatal bahkan mencelakai keselamatan siswa di sekolah. Padahal seharusnya sekolah diharapkan menjadi tempat terbaik dan ternyaman untuk belajar berbagai ilmu pengetahuan agar generasi penerus bangsa dapat memiliki masa depan yang lebih cerah. Pendidikan sudah seharusnya menjadi kunci dalam memberantas kebodohan dan menyelamatkan masa depan bangsa.
Saat ini kita hidup di era globalisasi dimana merupakan sebuah keniscayaan yang harus dihadapi oleh seluruh masyarakat Indonesia yaitu tantangan dan kebutuhan yang semakin kompleks, hal ini memaksa setiap negara untuk memperkuat daya saing sumber daya manusianya. Dalam konteks ini, peran lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan Islam, menjadi sangat krusial. Lembaga pendidikan Islam memiliki tujuan untuk tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat, sehingga terbentuklah generasi penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia.
Perubahan global membutuhkan membutuhkan antisipasi karena hal tersebut tidak bisa dihindari dan menjadi sesuatu yang menantang. Dalam mengantisipasi tantangan global, madrasah diharapkan mampu menghasilkan siswa yang berkualitas serta memiliki moral yang baik. Siswa berkualitas memiliki ciri-ciri yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap serta integritas yang mumpuni dan juga memiliki daya saing tingkat regional, nasional maupun internasional. Ciri khas dari madrasah adalah sejalan dengan fungsinya yaitu sebagai tempat pendidikan melahirkan insan yang cerdas serta memiliki akhlak mulia sebagai antisipasi perubahan global.
Dari sekian banyak pilihan sekolah yang ada di Indonesia, diharapkan madrasah dapat menjadi garda terdepan dalam memperbaiki kualitas pendidikan khususnya di era globalisasi. Generasi penerus bangsa yang berdaya saing global adalah generasi yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan karakter yang mampu bersaing di kancah regional, nasional maupun internasional. Mereka bukan hanya terampil dalam akademik atau teknik, tetapi juga memiliki soft skill yang relevan di era globalisasi. Karakteristik generasi penerus bangsa yang berdaya saing global antara lain kompeten dan berwawasan luas, menguasai teknologi dan literasi digital, berpikir kritis dan kreatif, mampu berkolaborasi dan bekerja dalam tim, fasih berbahasa asing, berkarakter tangguh dan berintegritas.
Madrasah berperan penting dalam membentuk generasi yang memiliki landasan agama yang kuat sekaligus memiliki pengetahuan umum yang luas. Madrasah memiliki beberapa peran utama dalam pembentukan generasi antara lain memberikan pendidikan agama yang mendalam, membentuk karakter islami, mengembangkan toleransi dan kerukunan beragama, serta membangun rasa nasionalisme dan cinta persatuan. Tak lupa hal ini di imbangi dengan kualitas pengetahuan beserta keterampilan, sehingga terbentuklah generasi yang mumpuni dalam ilmu dunia dan akhirat.
Demi memberikan pendidikan agama yang mendalam di madrasah diajarkan beberapa mata pelajaran khusus seperti Al-Quran Hadis, fiqih, aqidah akhlak, dan bahasa Arab. Pengetahuan ini membentuk pemahaman agama yang kuat dan kokoh sejak dini, serta menanamkan nilai-nilai moral dan etika Islam. Kemudian dalam peran nya membentuk karakter islami pada siswa, madrasah menekankan pembentukan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti jujur, disiplin, adil, dan peduli sesama. Hal ini didukung dengan kegiatan seperti do’a bersama, sholat berjamaah, dan peringatan hari-hari besar Islam, madrasah menumbuhkan perilaku dan sikap Islami dalam keseharian siswa. Selanjutnya, madrasah juga mengembangkan toleransi dan kerukunan melalui pendidikan agama yang moderat dan inklusif, madrasah mengajarkan pentingnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Hal ini membantu siswa memahami pentingnya hidup damai dan menghargai perbedaan. Kemudian, dalam membangun rasa nasionalisme pada siswa, madrasah di Indonesia juga memadukan nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulum, menanamkan cinta tanah air dan rasa hormat kepada simbol-simbol negara. Sehingga membentuk siswa yang bukan hanya religius, tetapi juga memiliki semangat kebangsaan yang kuat.
Hal yang telah dipaparkan diatas juga menjadi modal siswa dalam membentengi diri dari arus globalisasi dan masukan budaya-budaya asing ke Indonesia. Peran ideal madrasah dalam mengantisipasi arus budaya global yang membawa budaya negara lain yang tidak sesuai budaya ketimuran seperti pola hidup yang materialis, sekuler, konsumtif, serta gaya hidup yang cenderung bebas dan tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Nilai-nilai agama dapat membantu membentuk generasi bangsa yang berdaya saing global. Membentuk karakter berlandaskan nilai agama dapat membantu menanamkan sikap seperti kesetiaan, tanggung jawab, dan saling menghormati. Pendidikan agama dapat memberikan landasan etis yang kuat untuk menghadapi tantangan moral di era modern. Nilai-nilai agama juga memberikan pedoman tentang norma-norma perilaku yang membantu siswa membuat keputusan yang bijak. Diharapkan dengan penerapan nilai agama yang lebih baik, tidak lagi ditemui kasus bullying antar siswa, merendahkan martabat guru atau intoleransi antar umat beragama.
Siswa madrasah dapat menciptakan berbagai karya yang relevan untuk meningkatkan kualitas berdaya saing global dengan tetap berlandaskan nilai-nilai agama. Beberapa karya yang dapat dilakukan seperti inovasi teknologi berbasis Islami, mengembangkan karya ilmiah dan penelitian, proyek sosial dan lingkungan, kompetisi internasional, karya seni dan sastra dengan nilai Islami, kolaborasi internasional dalam pendidikan agama dan wirausaha berbasis syariah. Dengan fokus pada karya-karya tersebut, siswa madrasah dapat meningkatkan kualitas daya saing global mereka sambil mempertahankan nilai-nilai agama yang kuat.
Jadi dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan peran madrasah sebagai pilar pembentuk generasi penerus bangsa yang berdaya saing global antara lain dengan memberikan pendidikan agama yang mendalam, membentuk karakter islami, mengembangkan toleransi dan kerukunan beragama, serta membangun rasa nasionalisme dan cinta persatuan. Kemudian, siswa madrasah dapat menciptakan berbagai karya yang relevan untuk meningkatkan kualitas berdaya saing global dengan tetap berlandaskan nilai-nilai agama. Semoga generasi penerus bangsa yang dilahirkan dari pendidikan madrasah akan menjadi pemimpin masa depan yang baik dan membawa Indonesia bersaing dengan karya-karya hebatnya di ranah global.